SITI AMBARWATI

Sebagai branch manager saya bertanggung jawab untuk mengelola operasional cabang perusahaan yang lebih dikenal aftersales dari PT. Top Cars gallery (www.tda.co.id) agar berjalan lancar dan efisien. Berikut adalah beberapa tugas dan tanggung jawab utama yang diberikan owner kepada saya:

1. Manajemen Operasional:

Mengawasi kegiatan operasional harian Bengkel, memastikan semua berjalan sesuai prosedur yang telah ditetapkan.

Menangani masalah operasional yang muncul di cabang/ Bengkel dan mencari solusi secara cepat dan efektif.

Jika terjadi sesuatu harus segera di laporkan pada pihak terkait secara langsung.

2. Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM):

Memimpin dan mengelola tim aftersales, termasuk perekrutan, pelatihan, dan pengembangan karyawan.

Menyusun jadwal kerja karyawan, mengawasi kinerja mereka, serta memberikan umpan balik atau evaluasi.

Menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan karyawan, baik itu masalah internal atau interaksi dengan pelanggan.

3. Pencapaian Target dan Penjualan:

Bertanggung jawab untuk memastikan cabang mencapai target penjualan dan keuntungan yang telah ditetapkan.

Mengembangkan strategi penjualan yang efektif dan mendorong tim untuk mencapainya.

Memantau kinerja penjualan secara berkala dan melakukan tindakan korektif jika diperlukan.

4. Pengelolaan Keuangan dan Administrasi:

Mengelola anggaran cabang dan memastikan pengeluaran sesuai dengan anggaran yang telah ditentukan.

Memastikan proses administrasi berjalan dengan baik, termasuk laporan keuangan, stok barang, dan dokumen lainnya.

Memeriksa pencatatan transaksi keuangan dengan akurat dan mengawasi cash flow cabang/ Bengkel

5. Peningkatan Hubungan dengan Pelanggan:

Menjaga hubungan yang baik dengan pelanggan, menangani keluhan atau feedback yang diberikan pelanggan.

Menciptakan pengalaman pelanggan yang positif untuk meningkatkan loyalitas dan kepuasan.

6. Pelaporan dan Koordinasi:

Melaporkan kinerja cabang secara rutin kepada manajemen pusat atau atasan langsung.

Menyusun laporan yang mencakup data operasional, serta progres pencapaian target.

Berkoordinasi dengan departemen lain untuk memastikan operasional cabang berjalan dengan lancar.

7. Pengawasan dan Kepatuhan:

Memastikan cabang mengikuti kebijakan perusahaan dan peraturan yang berlaku, termasuk regulasi yang berkaitan dengan keselamatan kerja, kesehatan, dan lingkungan.

Sebagai Seorang konsultan (pialang) bertindak sebagai perantara antara pembeli dan penjual dalam transaksi keuangan, seperti saham, forex, komoditas, atau properti. Berikut adalah job desk utama seorang broker:

1. Menganalisis Pasar:

Mengamati pergerakan harga saham, forex, atau aset lainnya. Menganalisis tren ekonomi dan berita keuangan yang dapat mempengaruhi pasar.

2. Memberikan Rekomendasi:

Memberikan saran investasi kepada klien berdasarkan analisis pasar. Menyediakan informasi tentang risiko dan peluang dalam investasi tertentu.

3. Menjalankan Transaksi:

Mewakili klien dalam membeli atau menjual aset sesuai instruksi mereka. Memastikan transaksi berjalan sesuai dengan regulasi dan kebijakan pasar.

4. Membangun dan Mempertahankan Hubungan dengan Klien:

Memahami kebutuhan dan tujuan investasi klien. Memberikan layanan pelanggan yang baik dan menjalin hubungan jangka panjang.

5. Mengelola Portofolio Klien (untuk broker yang berperan sebagai penasihat investasi):

Membantu klien dalam diversifikasi investasi. Melakukan evaluasi berkala terhadap portofolio dan menyesuaikan strategi investasi.

6. Memastikan Kepatuhan Regulasi:

Mematuhi aturan dari otoritas keuangan seperti OJK (di Indonesia) atau SEC (di AS). Menjaga transparansi dalam transaksi dan memberikan laporan keuangan yang akurat.

mencakup berbagai tugas yang bertujuan untuk membangun, menjaga, dan meningkatkan citra serta komunikasi antara organisasi dan publiknya.

1. Membangun dan Menjaga Citra Perusahaan:

Menciptakan strategi komunikasi yang positif, mengelola reputasi perusahaan di media dan masyarakat.

2. Menjalin Hubungan dengan Media:

Menyusun dan menyebarkan siaran pers, menjalin kerja sama dengan wartawan, editor, dan media lainnya, mengatur konferensi pers dan wawancara.

3. Mengelola Krisis Komunikasi:

Menyusun strategi untuk mengatasi krisis reputasi, memberikan pernyataan resmi kepada publik dan media saat terjadi masalah.

4. Mengelola Media Sosial dan Komunikasi Digital:

Membuat dan mengelola konten di platform digital seperti Instagram, Twitter, LinkedIn, dan website perusahaan. Menanggapi pertanyaan atau komentar dari audiens di media sosial.

5. Menyelenggarakan Acara dan Kegiatan PR:

Mengorganisir event seperti peluncuran produk, seminar, atau CSR (Corporate Social Responsibility). Menjalin hubungan dengan influencer dan komunitas.

6. Menjalin Hubungan dengan Stakeholders:

Berkomunikasi dengan pelanggan, investor, mitra bisnis, dan pemerintah. Membantu membangun jaringan dan kolaborasi strategis.

7. Menulis dan Mengedit Materi PR:

Menulis artikel, laporan tahunan, dan materi promosi lainnya. Membantu dalam pembuatan pidato untuk eksekutif perusahaan.

Tugas dan tanggung jawab yang saya lakukan mencakup berbagai tugas administratif, hukum, dan komunikasi yang bertujuan untuk memastikan kepatuhan perusahaan terhadap regulasi serta kelancaran operasional perusahaan. Berikut adalah tugas-tugas utama seorang Sekretaris Perusahaan:

1. Kepatuhan Hukum dan Regulasi:

Memastikan perusahaan mematuhi peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Menyusun dan menyampaikan laporan perusahaan kepada otoritas terkait (seperti Otoritas Jasa Keuangan/OJK, Bursa Efek Indonesia/BEI, Kementerian Hukum dan HAM). Menjaga dokumen legal dan administratif perusahaan seperti Anggaran Dasar, izin usaha, serta perjanjian bisnis.

2. Pengelolaan Rapat dan Administrasi Perusahaan:

Mengatur, menyusun agenda, dan mendokumentasikan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Rapat Direksi, dan Rapat Dewan Komisaris. Menyusun risalah rapat dan memastikan implementasi keputusan rapat. Mengelola komunikasi antara direksi, komisaris, dan pemegang saham.

3. Pengelolaan Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance/GCG):

Memastikan praktik tata kelola perusahaan yang baik, termasuk transparansi dan akuntabilitas dalam operasional bisnis. Menyusun pedoman dan kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan governance. Menjalin hubungan dengan pemegang saham, investor, dan pihak regulator.

4. Dokumentasi dan Arsip Perusahaan:

Menyimpan dokumen perusahaan seperti akta pendirian, perubahan anggaran dasar, kontrak bisnis, dan laporan keuangan. Mengelola data pemegang saham dan pembagian dividen jika diperlukan.

5. Komunikasi dan Hubungan dengan Pihak Eksternal:

Berkomunikasi dengan otoritas terkait seperti BEI, OJK, Kementerian terkait, serta pemangku kepentingan lainnya. Mengatur keterbukaan informasi kepada publik dan investor, terutama jika perusahaan merupakan perusahaan terbuka (public company).

6. Dukungan Administratif kepada Direksi dan Komisaris:

Menyediakan informasi hukum dan kebijakan kepada Direksi dan Komisaris. Membantu Direksi dalam implementasi keputusan bisnis yang selaras dengan hukum dan regulasi yang berlaku.